Review Blog Kak Emmy

Katanya manusia belajar dari pengalaman. Tetapi, bukan hanya dari pengalaman kita sendiri yang bisa menjadi sumber belajar kita, ya kan? Pengalaman orang yang sudah menapaki jalan kehidupan lebih lama dan lebih luas dari kita pun akan memperkaya pemikiran kita sebagai pembaca. Itulah kesan yang pertama saya dapat saat membuka blog kak Emmy (https://emmywsakya.blogspot.com/).

Kalau itu kesan pertama, maka hook atau kail pertama yang memancing ketertarikan saya adalah post pertama dalam blog ini. Wah, tentang Jepang! Cukup lama berkutat di kultur pop jejepangan membuat saya langsung membaca lahap pengalaman penulis di Kagoshima.

Dalam tulisan ini, saya akan coba membedah blog tersebut per bagiannya.  

URL dan Judul

Inilah nama dan alamat kita di dunia maya. Penulis memiliki URL yang straightforward, sesuai dengan namanya. Judulnya sederhana, deskripsinya pun menggugah. Akan ada orang-orang seperti saya yang tertarik untuk membuka lebih banyak kisah dari penulis dari kedua hal ini saja. 

Tampilan

Saya ingin tahu, apakah kak Emmy membuat blog ini melalui handphone atau desktop, karena keduanya memiliki tampilan yang cukup jauh perbedaannya. 

Versi desktop (kanan) terlihat lebih banyak penyesuaian/customization, tapi saya lebih suka versi Android (kiri), yang lebih nyaman di mata. Tentu saja ini masalah selera, tapi saya rasa warna hijau muda untuk badan blog dan abu-abu untuk sidebar kurang kontras dengan pilihan warna putih (dan merah di sidebar) untuk font dalam blog ini. 

Versi android dari blog ini netral, tapi satu hal yang bisa di-improve adalah ruang bernapas antara tulisan dengan pinggiran. Ruang bernapas itu disebut padding. Pada screenshot di bawah ini, saya sengaja berikan border gelap agar terlihat jarak antara tulisan dan pinggiran layar saat ini.


Biasanya, padding bergantung pada pilihan tema. Pada versi desktop, pengaruhnya tidak besar berkat adanya box lapisan luar berwarna hijau muda, setelah box putih untuk tulisan. Keduanya pun berada di atas lapisan background dengan hijau yang lebih muda lagi. 

Rekomendasi: Tema yang menyediakan ruang bernapas lebih lega bagi tulisan dalam tampilan desktop maupun handphone atau Android bisa dipilih. Pilihan warna mungkin bisa dipertimbangkan ulang juga, misalnya dengan membandingkan blog sendiri dengan blog lain yang penulis anggap nyaman dan membuat betah.  

Font

Karena tadi sudah membahas warna font, saya juga ingin membahas ukuran font. 


Pertama, pada screenshot di atas, terlihat dua post yang berbeda di laman Home. Akan tetapi, sulit untuk melihat itu karena ukuran tulisan "Labels:" dalam post pertama sama dengan ukuran tulisan "Review Blog" yang merupakan Judul Post kedua. Sepertinya kedua post tersebut dipublikasikan pada tanggal yang sama, sehingga saya perlu membubuhkan garis putus-putus berwarna ungu untuk memperjelas batas kedua post yang berbeda. Kebetulan post yang kedua itu membahas review blog saya, hehe. 


Kedua, saya membuka salah satu post dalam screenshot di atas. Kedua panah menunjukkan Judul Post dan Tautan. Jika diperhatikan, bagian Tautan yang bertuliskan "Home - Older Post" lebih eyecatching dibanding bagian Judul Post. Ukurannya besar, huruf kapital semua, tulisannya pun berwarna merah.


Gambar di atas ini adalah tambahan baru. Saya baru saja sadar setelah memberikan komentar tadi. Wah, ternyata ukuran font dalam bagian komentar lebih besar dibandingkan ukuran font dalam badan post, ya? 

Biasanya, dalam tampilan tulisan, kita membutuhkan hirarki. Gampangnya sih, hirarki dalam tampilan tulisan kita akan muncul dengan memastikan ukuran font tulisan yang penting lebih besar dibanding tulisan yang lainnya. Urutannya, Judul > Subjudul > Isi > Tautan. Karena ukuran Tautan biasanya yang paling kecil, warna yang eyecatching cocok untuk Tautan, seperti warna merah dalam blog ini. 

Rekomendasi: Ukuran font untuk Label, Tautan, dan Komentar bisa diperkecil. 

Konten

Nah, kalau ini juaranya. Tidak ada yang bisa mengalahkan waktu, apalagi waktu yang digunakan dengan penuh makna. Tulisan-tulisan dalam blog ini mencerminkan refleksi dan makna dari hidup yang sudah dan akan dijalani oleh penulis blog. 

Jika di awal saya menyampaikan apa kesan pertama dan hook dari blog ini, maka hal terbesar yang mendorong saya untuk follow adalah deskripsi dari judulnya: Story about my experience and dream. Langsung menyentil pikiran. Bukan cuma pengalaman penulis yang kaya, tapi pada jenjang kehidupannya di sini pun, penulis tidak berhenti memiliki mimpi. Masa' saya tidak bisa juga? 

Rekomendasi: Saya menantikan penulis untuk berbagi tulisan lebih banyak dan rutin, sesuai dengan deskripsi blog ini~

Salam hangat dari saya, Kak Emmy. Semoga berkenan dengan review ini ya. 

Komentar

  1. Dear mbak Fitri,
    Terima kasih banyak sudah mereview blog saya.
    Takjub saya dengan ulasannya yang detail, mengena dan sangat bermanfaat.
    Terima kasih juga untuk apresiasinya.
    Semua aktifitas blog saya lakukan dengan laptop karena lebih suka tampilan yang penuh , Android terlalu kecil untuk ukuran mata saya.
    Tapi untuk tampilan warnanya saya kaget juga, sempat utak atik ganti-2 warna, tapi ternyata hasilnya seperti itu....kok jadi warna "Bu Tejo" yak..... hahaa
    Review untuk font, ukuran dan warna teks yang merah dll...ini sudah menjadi perhatian saya sejak awal. Saya juga tidak puas dengan hasil yang ada sekarang. Namun kendalanya adalah penguasaan saya terhadap teknis setting blog dll yang masih sangat minim sehingga masih belum berhasil memperbaiki.
    Akan diupayakan segera waktu khusus untuk memoles dan memperbaikinya, dan tentu harus belajar dan mencoba-coba lebih banyak lagi.
    Rekomendasinya menjadi perhatian
    Semoga kita selalu sehat sehingga mampu tetap berkarya terus.
    Amiin.
    Wassalam.


    BalasHapus

Posting Komentar